Komentar Witan Sulaeman soal Formasi 4-4-2 Shin Tae-yong di Tim Nasional U-19 Indonesia
Liga123 - Witan Sulaeman memberikan tanggapannya soal formasi andalan Shi Tae-yong yang selalui dipakai pada setiap laga Tim Nasional U-19 Indonesia di Kroasia.
Tim Nasional U-19 Indonesia melakoni tujuh laga Ujicoba /Training Match selama Training Camp (TC) di Kroasia. Dari tujuh laga tersebut, Pelatih (juru taktik) Tim Nasional U-19 Indonesia Shin Tae-yong selalu menggunakan formasi 4-4-2, tetapi dengan komposisi pemain yang berbeda-beda.
Formasi itu pertama kali digunakan saat Tim Nasional U-19 Indonesia mengikuti turnamen mini bertajuk International U-19 Friendly Tournament.
Pada ajang tersebut, Tim Nasional U-19 Indonesia tiga kali bertanding, yakni melawan Bulgaria (5 September), Kroasia (8 September), dan Arab Saudi (11 September).
Dengan skema itu, Tim Nasional U-19 menelan dua kekalahan, yaitu dari Bulgaria (0-3) dan Kroasia (1-7), serta imbang 3-3 dengan Arab Saudi.
Kemudian, Tim Nasional U-19 Indonesia menjalani empat laga Ujicoba /Training Match lagi dan selalu menggunakan formasi 4-4-2.
Tim Nasional U-19 Indonesia dua kali meladeni Qatar pada 17 dan 20 September. Pada pertandingan pertama, David Maulana menang 2-1, sedangkan pada duel selanjutnya mereka imbang 1-1.
Sementara, dua laga Ujicoba /Training Match terakhir Tim Nasional U-19 Indonesia adalah melawan Bosnia Herzegovina (25 September), dan Dinamo Zagreb tiga hari berselang.
menghadapi Bosnia, Tim Nasional U-19 Indonesia takluk 0-1, sedangkanmelawan Dinamo Zagreb, mereka menang 1-0.
Sayap Tim Nasional U-19 Indonesia Witan Sulaeman mengatakan bahwa formasi yang selalu dipakai Tim Nasional U-19 Indonesia merupakan hak Pelatih.
Menurutnya, setiap pemain, termasuk dirinya, harus bisa menyesuaikan diri. Tidak hanya di Tim Nasional, tetapi juga di klub.
"Kalau formasi kan setiap Pelatih (juru taktik) memang beda-beda, tapi kita sebagai pemain kita harus profesional," ujar Witan Sulaeman, dikutip BolaSport.com dari PSSI TV.
"Kita harus bisa menyesuaikan diri kepada setiap Pelatih, karena nggak mungkin kita main bola cuma dilatih oleh satu Pelatih," imbuh pemain Radnik Surdulica itu.
"Jadi kita harus, sebagai pemain bola profesional kita harus bisa menyesuaikan diri kepada para Pelatih (juru taktik) baru," tuturnya.