Anak Angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia Sebut Kegagalannya di Eropa
Liga123 - Anak angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia, Martunis, mengungkapkan penyebab kegagalannya berkarier di Eropa.
Padahal Martunis pernah mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di akademi Cristiano Ronaldo yakni Sporting CP.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Kompas.com, Cristiano Ronaldo masuk akademi Sporting CP pada tahun 1997.
Cristiano Ronaldo membutuhkan waktu empat tahun untuk masuk tim inti Sporting CP.
Jejak Cristiano Ronaldo hampir diikuti oleh anak angkatnya di Indonesia, Martunis.
Pada 1 Juli 2015, Martunis secara resmi direkrut oleh klub asal Portugal, Sporting CP.
Sporting CP merekrut Martunis ketika itu demi memberikan kesempatan kepada anak angkat Cristiano Ronaldo tersebut untuk dibina di akademinya.
Kendati Demikian, kiprah Martunis tidak secemerlang ayah angkatnya saat menimba ilmu di akademi Sporting CP.
Martunis gagal bersinar di Sporting CP dikarenakan sempat menderita cedera lutut.
Pemuda kelahiran Aceh tersebut pun bertahan di Sporting CP kurang lebih satu tahun.
Selain karena cedera, Martunis pun baru-baru ini menceritakan penyebab lain dirinya bisa kandas di Sporting CP.
Hal ini disampaikan oleh Martunis dalam sesi wawancaranya dalam channel YouTube pribadinya, 6 Desember 2020.
Anak angkat Cristiano Ronaldo tersebut menyebut salah satu alasan dirinya tidak berhasil di Sporting CP karena faktor usianya.
Martunis merasa ia telat masuk akademi Sporting CP yang kala itu usianya sudah 18 tahun.
"Kalau untuk berlatih di sana (Sporting CP) waktu itu saya sudah terlambat," ujar Martunis seperti dikutip oleh BolaSport.com dari YouTube Martunis Ronaldo 07.
"Karena (ketika itu) saya sudah 18 tahun, jadi susah untuk berlatih di sana karena saya sudah beranjak dewasa".
Walaupun merasa kesulitan akademi di Sporting CP, namun Martunis tetap mengucap syukur.
Figur yang kini telah berumur 23 tahun tersebut bersyukur karena mendapatkan kesempatan mengasah kemampuannya di akademi Sporting CP.
"Setidaknya yang saya perlukan itu hanya mendapatkan pengalaman. Andai saja Allah mengizinkan saya rezeki di situ (Sporting CP), berarti rezeki saya tetap di situ." Martunis.
"Yang penting saya bersyukur itu aja. Saya tidak pernah menyesal," ujarnya.