Jaino Matos: Pemain Indonesia Minimal Main di Thailand, Bukan Malaysia
Liga123 - Pelatih (Juru Taktik) perintis Diklat Persib, Jaino Matos, menilai kalau Liga Malaysia kurang tepat apabila dijadikan tujuan bermain para pemain sepakbola Indonesia.
Fenomena pemain Indonesia merumput di Liga Malaysia diramaikan oleh transfer Syahrian Abimanyu dari
Madura United ke tim sultan Johor Darul Ta'zim.
Kemudian, ada ketertarikan Sabah FAterhadap winger andalan Persib, Febri Haryadi.
Pelatih (Juru Taktik) Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto, sempat ingin meminjam penyerang andalan Maung Bandung tersebut sebelum niatnya harus dikubur karena Persib mengajukan persyaratan agar Febri harus kembali satu bulan sebelum Liga 1 bergulir kembali, kapan pun itu.
Pelatih (Juru Taktik) perintis Diklat Persib, Jaino Matos punya pandangannya sendiri terhadap transfer pemain Merah Putih ke Negeri Jiran.
Dia menilai kurang tepat jika pemain-pemain Indonesia seperti Febri Hariyadi menjadikan Liga Malaysia sebagai tujuan karier.
Jaino menganggap kualitas dan daya saing pemain Indonesia tidak seharusnya berada di kompetisi Negeri Jiran yang ia anggap masih di bawah Tanah Air.
Sang Pelatih (juru taktik) punya pengalaman intensif di kedua negara sehingga layak membandingkan level kompetisi Indonesia dan Malaysia.
Jaino telah tujuh tahun menjelajah Sepakbola Indonesia dan pernah enam tahun bergelut di Sepakbola Malaysia.
"Pemain kita yang punya kemampuan minimal harus main di Thailand atau di level Asia: Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Arabi Saudi," ujar Pelatih (juru taktik) asal Brasil tersebut kepada KOMPAS.com.
"Malaysia di bawah Indonesia, baik liga dan kualitas pemainnya," ungkap Pelatih (juru taktik) berusia 41 tahun tersebut.
Menurut Jaino Matos, Indonesia selalu melahirkan bibit unggul.
Dengan polesan tepat, talenta-talenta yang dihasilkan mampu memenuhi standar kualifikasi menengah keatas.
Sehingga, sayang jika kemudian talenta-talenta terbaik justru kehilangan kesempatan naik ke level yang lebih tinggi hanya karena kesalahan dalam memilih.
"Di Tanah Air banyak pemain berpotensi dan bertalenta. Tentu saja terus mesti dibina secara sistematis, baik di klub maupun
Tim Nasional."
"Talenta Indonesia itu sanggup. Pemain seperti Febri Haryadi, Saddil Ramdani, Asnawi Mangkualam, Abdul Aziz (Persib) bisa main main di Jepang dan Arabi Saudi, bukan Malaysia. Paling tidak Thailand," pungkasnya.