PT Liga Indonesia Baru (LIB) Mulai Manuver Distribusi Vaksin, Klub Girang Lampu Hijau Kompetisi Makin Terang
Liga123 - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berkirim surat kepada seluruh peserta Liga 1 dan Liga 2 guna melakukan pendataan distribusi vaksin Covid19 di lingkungan Sepakbola.
Tidak hanya para pemain tetapi juga seluruh stakeholder pertandingan mulai dari staf, Manajer, Pelatih, wasit, penjaga garis, dan tenaga pendukung juga masuk sebagai prioritas penerima vaksin.
“Permintaan data tersebut berkaitan dengan program prioritas pengadaan vaksin oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang diperuntukan kepada seluruh stakeholder olahraga khususnya Sepakbola,” bunyi surat permohonan data dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada seluruh klub peserta Liga 1 dan Liga 2.
Surat tersebut mendapatkan respon positif dari klub-klub peserta kompetisi.
Arema FC menyebut bahwa permohonan data ini menjadi pertanda baik bergulirnya kompetisi 2021.
“Kami menyambut baik rencana pengumpulan dokumen itu, semoga menjadi tanda-tanda baik untuk membangung kepercayaan pihak penentu kebijakan agar segera mengambil keputusan terbaik untuk Sepakbola kita,” ujar Media Officer
Arema FC, Sudarmaji kepada KOMPAS.com.
Pria asal Banyuwangi tersebut berbicara masuknya penggiat Sepakbola sebagai prioritas penerima vaksin sangatlah berarti.
Artinya, Sepakbola dipercaya sebagai jembatan untuk mensosialisasikan distribusi vaksin kepada masyarakat umum.
Dimana Sebelumnya, Dedik Setiawan juga dipercaya mendapatkan hak kehormatan menjadi penerima vaksin pertama di Kabupaten Malang.
“Alhamdulillah
Arema FC sudah mendapatkan apresiasi lewat Pemkab Malang yang sudah menyertakan salah satu pemain untuk mendapatkan vaksin.”
Ziaul Haq pun yakin keputusan tersebut sangat tepat karena Sepakbola sudah menjadi bagian hidup masyarakat.
"Kami akan sangat berterimakasih terhadap Satgas Covid 19 dan juga kepada Menpora RI terhadap upaya menjadikan pelaku Sepakbola sebagai prioritas penerima vaksin covid 19,” ujar pria yang biasa disapa Habib ini kepada KOMPAS.com.
“Para pemain sepakbola dan yang terlibat di dalam kegiatan tersebut termasuk pekerja publik esensial," pungkasnya