Anwar mengatakan bahwa ketidakinginan Persik untuk menggunakan jasa legiun asing di Piala Menpora 2021 ini terbilang lumrah.
Sebab banyak klub selain Persik yang juga memberi keputusan untuk lebih mengutamakan skuad lokal dalam ajang turnamen pramusim kali ini.
"Setahu saya, bukan hanya Persik yang tidak pakai jasa legiun asing," ujar Anwar dikutip Bolasport dari Surya Malang.
"Banyak klub lokal (lainnya) yang juga hanya pakai pemain lokal," tambah sang Media Officer Persik.
Anwar kemudian menjelaskan mengapa Persik dan sebagian besar klub urung menggunakan jasa legiun asing untuk Piala Menpora 2021.
Alasannya adalah karena rentan waktu persiapan menuju turnamen sangat sedikit, sehingga klub seperti tidak punya waktu untuk mencari legiun asing yang sesuai.
Terlebih lagi kebanyakan legiun asing masih berada di negara masing-masing karena kontraknya musim lalu sudah habis.
"Faktor utamanya adalah karena jadwal pertandingan yang mepet," ujar Anwar Bahar Basalamah.
Seperti yang diketahui, Piala Menpora 2021 bakal segera digulirkan pada tanggal 21 Maret 2021 nanti.
Jadwal ini meleset satu hari dari rencana awal yang ingin Piala Menpora 2021 mulai tanggal 20 Maret 2020.
Meski telah menutup kemungkinan untuk mendatangkan legiun asing di Piala Menpora 2021, Anwar tetap berbicara Persik butuh jasa asing untuk Liga 1 2021 nanti.
Untuk itu, selama turnamen pramusim bergulir, rencananya manajemen akan mencari legiun asing yang sesuai dengan kebutuhan Persik di Liga 1 2021.
"Mungkin kami akan mencari legiun asing saat kompetisi pramusim (sedang berlangsung)," ujar Anwar Bahar.
Sejumlah pemain kini sedang mengikuti trial untuk mencari siapakah yang terbaik untuk digunakan jasanya pada turnamen pramusim nanti.
Anwar sendiri tidak bisa memastikan kapan sekiranya klub bakal memberi keputusan nama-nama yang akan bergabung dengan Persik di Piala Menpora 2021.
Menurut Anwar hal ini sepenuhnya merupakan wewenang dari Pelatih (juru taktik) kepala yang sampai saat ini belum ditemukan sosoknya.
"Pemain yang ikut trial terus bertambah (setiap hari), untuk kepastianya kami akan menunggu Pelatih (juru taktik) kepala," ujar Anwar Bahar.
Persik sendiri sebelumnya resmi melepas Pelatih (juru taktik) kepala mereka yakni Budi Sudarsono karena alasan lisensi kePelatihan.
Macan Putih memilih mendepak sang legenda karena ingin meningkatkan status klub lebih tinggi lagi sehingga bisa mendapatkan lisensi AFC.
Agar dapat segera memiliki lisensi klub dari AFC, Persik minimal harus memiliki Pelatih (juru taktik) dengan lisensi AFC Pro.
Sedangkan Budi Sudarsono sendiri hanya mengantongi lisensi kePelatihan A AFC.