Tak Rekrut Pemain Keturunan, Pelatih (Juru Taktik) Tim Nasional U-16 Indonesia Dinilai Ingin Maksimalkan Pemain Lokal
Liga123 - Pelatih (Juru Taktik) Tim Nasional U-16 Indonesia, Bima Sakti dinilai ingin memaksimalkan kemampuan pemain lokal karena tidak merekrut pemain keturunan.
Pelatih (Juru Taktik) Tim Nasional U-16 Indonesia, Bima Sakti, memboyong 22 pemain untuk mengikuti Training Camp di Uni Emirat Arab.
Pemusatan latihan itu dimaksudkan sebagai persiapan sebelum mengikuti ajang Piala Asia U-16 2020 yang rencananya diadakan pada awal 2021.
Dari 22 pemain yang dibawa oleh Bima Sakti, tidak terdapat satu pun nama pemain keturunan.
Mantan bintang Tim Nasional Indonesia itu hanya membawa para pemain lokal yang sudah diseleksinya sejak 24 September hingga 3 Oktober lalu.
Pelatih (Juru Taktik) SSB Cipta Cendikia, Dede Suprijadi, memandang Bima Sakti sebagai sosok Pelatih (juru taktik) yang percaya pada kekuatan lokal.
Kendati Demikian, hal itu bukan berarti Bima tidak punya kepercayaan pada kemampuan pemain keturunan.
Bima dinilai sedang ingin memaksimalkan kekuatan pemain lokal yang dimilikinya saat ini.
"Untuk saat ini coach Bima mungkin masih mencoba memaksimalkan potensi pemain-pemain lokal," ucap Dede Suprijadi.
"Bukan berarti Bima tak percaya dengan pemain keturunan," tambahnya.
Di satu sisi, para pemain lokal yang dibawa oleh Bima Sakti punya kualitas yang layak diperhitungkan.
Salah satu pemain yang diboyong oleh Bima Sakti adalah Aditiya Daffa yang saat ini bermain untuk Barito Putera.
Pada 2019 silam, Daffa turun dalam Liga Kompas Gramedia U-14 membela SSB Astam.
Meski timnya hanya bisa finis di peringkat ke-14 atau papan bawah, Daffa menjadi salah satu bintang yang paling bersinar dalam kompetisi itu.
Berposisi asli sebagai gelandang (Midfielder), Daffa justru bisa mengalahkan striker- penyerang lain sebagai top scorer.
Dilansir Bolasport.com dari ligakg.kompas.id, Daffa mengoleksi 17 gol sepanjang satu musim.
Jumlah itu bahkan separuh lebih banyak dari gol-gol SSB Astam yang hanya mampu mencetak 31 gol sepanjang musim.
Ketajaman Daffa muncul melalui latihan keras dan berulang-ulang.
Daffa berlatih lima kali dalam seminggu dan masih menyempatkan menjaga kondisi dengan berlari.
Seusai salat subuh, Daffa berlatih skipping sebelum berangkat sekolah, hampir setiap hari.