Liga123 - Manajemen
Arema FC memberikan pandangan mereka terkait perjalanan Sepakbola Indonesia pada tahun 2020. Klub berlogo singa mengepal ini menilai bahwa pada tahun 2020 Sepakbola Indonesia berada di titik nadir.
"Tahun 2020 bisa dikatakan sebagai titik nadir bagi Sepakbola Indonesia," ujar General Manager
Arema FC, Ruddy Widodo.
"Selama saya berkecimpung di Sepakbola, tahun inilah yang benar-benar terasa sangat berat," sambungnya.
Ruddy pun membandingkan perjalanan Sepakbola Indonesia 2020 dengan perjalanan Sepakbola Indonesia pada 2015 silam, ketika Indonesia di-banned oleh FIFA. Menurutnya, tahun 2020 lebih berat ketimbang 2015 lalu.
"Waktu itu, ketika di-banned, memang kompetisi resmi tidak bisa bergulir. Kendati Demikian, kami masih bisa mengadakanpertandingan bahkan turnamen," ungkapnya.
"Sementara, karena pandemi, saat ini kan semua harus mandek [berhenti, red] total," ia menambahkan.
Pada 2020 ini, Sepakbola Indonesia memang bisa dikatakan mati suri. Kompetisi, yang menjadi soko guru Sepakbola Indonesia, harus mandek total. Hal ini tak lepas dari tidak adanya izin yang diberikan pihak kepolisian kepada operator dan federasi untuk menyelenggarakan kompetisi.
Harap Segera Bergulir
Dengan itu, Ruddy berharap agar Sepakbola Indonesia bisa lekas bangkit dari titik nadir ini. Manajer berusia 49 tahun tersebut mengungkapkan asa agar kompetisi bisa kembali bergulir sesuai rencana, pada Februari 2021.
"Kami berharap agar kompetisi bisa kemali bergulir lagi. Kalau belum bisa mengadakankompetisi, kami berharap ada turnamen," papar Ruddy.
"Bagi kami, yang terpenting adalah bukti bahwa Sepakbola Indonesia masih ada dan tidak mati. Itu dulu yang penting," ia menambahkan.